Ada kabar dari band indie dari Malaysia, PESAWAT. Kata mereka, gara-gara popularitas grup-grup Indonesia di Malaysia, mereka sempat kurang diterima oleh media, termasuk televisi.
PESAWAT, yang terdiri dari Jipie (vokal, gitar, dan keyboard), Nizam Camel (gitar utama dan vokal latar), Mann (bas), dan Kudux (drum dan vokal datar), tampil dalam Indiefest Festivesound 2010, yang digelar di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Sabtu (20/3/2010). Mereka merupakan salah satu dari tiga grup indie tamu dalam acara itu. Selain mereka, ada Electrico dari Singapura dan Camera Obscura dari Skotlandia.
Band garage rock yang lahir di Ampang, Selangor, pada 2005 tersebut memang lebih suka disebut band indie. "Di sana (Malaysia) kami merasakan semangat dalam memperjuangkan semangat indie," tutur Jipie dalam wawancara di Bandung, Sabtu (20/3/2010).
Band yang melalui VIMA (Voice Independent Music Awards) 2010 meraih Best Freaking Act Of the Year dan Song of the Year untuk lagu "Excuse Me" itu memilih jalur indie karena mereka ingin bebas berekspresi lewat musik tanpa dikendalikan oleh perusahaan rekaman. "Kami mengarah ke hasrat saja. Kami puas mengerjakan semua sendiri tanpa campur tangan label (perusahaan rekaman). Jadi, enggak dikontrol," terang Jipie. "Kalau dulu, perjalanan kami sangat underground. Dengan indie, hasrat kami lebih besar dan lebih puas dan enggak diatur dan kami ingin membebaskan dan mengekspresikan diri dalam bermusik," lanjutnya.
Menurut band pertama yang pernah mengadakan pertunjukan di Kuala Lumpur International Airport dan meluncurkan klip video dalam pesawat Boeing 777 itu, grup indie di Malaysia betul-betul mengurus diri sendiri tanpa campur tangan perusahaan rekaman. "Di Malaysia, para band indie benar-benar mengurus semuanya, tanpa ada bantuan label. Kalau di Indonesia kan ada yang campur tangan," kata Nizam.
Menurut mereka, lantaran popularitas band-band Indonesia di Malaysia, grup-grup indie Malaysia sempat kurang diterima oleh media dan publik. "Kami kalah dengan musisi indonesia. Tak hanya hanya band atau penyanyi komersial, indie juga," kata Jipie.
Tapi, sambung mereka, sekarang grup-grup indie Malaysia mulai mudah diterima di negeri sendiri. "Nah, sekarang sudah agak balance. Kami banyak yang naik. Mungkin selera di sana sedang pro ke indie," kata Jipie lagi. "Apalagi di TV, lebih mudah untuk masuk. Mereka menarik kami," ujar Nizam.
PESAWAT, yang juga dikenal dengan lagu-lagu mereka, antara lain, "Mirage" dan "Bingit", menekankan bahwa mereka mendahulukan mengejar mutu bermusik ketimbang keterkenalan. "Kami lebih suka musik yang naik lebih dahulu, popularitas nanti akan mengikuti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar