Sekretaris II Dewan Kesenian Surabaya Farid Syamlan mengatakan, sebagian penampil nantinya akan menyanyikan beberapa lagu Ucok bersama grup AKA yang pernah hits di era 60 - 70an. "Pertunjukkan ini memang kami dedikasikan kepada almarhum yang memulai kariernya dari Surabaya," kata Farid.
Selain konser musik, Dewan Kesenian Surabaya juga akan memberikan apresiasi berupa lukisan Ucok di atas kanvas. Lukisan karya seniman Dewan Kesenian Surabaya tersebut akan dimintakan tanda tangan kepada para tamu dan undangan yang hadir. "Selanjutnya lukisan itu kami serahkan pada keluarga Ucok,” Farid menambahkan.
Pengamat musik Surabaya Solikin Jabar menyatakan, sebagai musisi lelaki yang meninggal pada 3 Desember 2009 itu belum tergantikan hingga saat ini. Ucok tak hanya menghibur penggemarnya lewat lagu-lagunya saja, tapi juga aksi teatrikalnya di atas panggung.
Misalnya, saat menyanyi di Gelora 10 Nopember Surabaya pada awal 70-an, tutur Solikin, Ucok tampil dengan tubuh diikat di roda pedati. "Dia menyanyi sambil roda pedatinya digelindingkan, tapi suaranya tetap stabil.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar